Peringatan Terhadap Huru-Hara Hari Kiamat
PERINGATAN TERHADAP HURU-HARA HARI KIAMAT
Segala peuji bagi Allah yang telah menunjukkan akal fikiran para waliNya kepada tauhid dan petunjukNya, dan menetapkan kalimat ikhlas di dalam hati para kekasihnya di tengah badai ujian yang melanda:
قال الله تعالى: بِسْمِ اللّٰهِ مَجْرٰ۪ىهَا وَمُرْسٰىهَا ۗاِنَّ رَبِّيْ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
“Dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. [Hud/11: 41].
Dan Dia telah membutakan mata hati orang-orang munafiq sebagaimana mereka berpaling dari agama dan tidak menanamkan kecintaan padanya sebagaiamana yang diserukan oleh iman, sesungguhnya bukan mata yang buta melainkan pandangan mata yang terdapat di dalam hati itulah yang buta. Maha Suci Allah, Tuhan Yang Maha Kuat dan Agung, tiada seorangpun yang sepertiNya dan tiada seorangpun yang menandingiNya. Dia-lah Allah Yang Maha Mulia, Raja Yang Maha Tinggi. Aku memuji Allah Yang Maha Suci atas segala nikmatNya yang tiada henti:
قال الله تعالى: غَافِرِ الذَّنْۢبِ وَقَابِلِ التَّوْبِ شَدِيْدِ الْعِقَابِ ذِى الطَّوْلِۗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۗاِلَيْهِ الْمَصِيْرُ
Yang Mengampuni dosa dan Menerima tobat lagi keras hukuman-Nya; Yang mempunyai karunia. Tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Hanya kepada-Nya lah kembali (semua makhluk). [Gafir/40: 3].
Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya selain Allah, yang tiada sekutu bagiNya, yaitu kesaksian orang yang mengetahui tuntunan kalimat tauhid tersebut ketika dia membaca firman Allah:
قال الله تعالى: قُلْ اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ ا شَرِيْكَ لَهٗ ۚوَبِذٰلِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا۠ اَوَّلُ الْمُسْلِمِيْنَ
Katakanlah: “Sesungguhnya salat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)”. [Al-An’am/6: 162-163].
Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya yang telah menjelaskan tentang makna kalimat tauhid keagungan dan makna kalimat tersebut, dan beliau berjihad untuk menegakkan syahadah dengan lisan dan pedangnya sehingga kalimat tersebut tegak dan terjaga guna mewjudkan perintah Allah di dalam firmanNya:
قال الله تعالى: يٰٓاَيُّهَا الرَّسُوْلُ بَلِّغْ مَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَ ۗوَاِنْ لَّمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسٰلَتَهٗ ۗوَاللّٰهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْكٰفِرِيْنَ
Hai Rasul, sampaikanlah apa yang di turunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memeliharakamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. [Al-Maidah/5: 67].
Ya Allah curahkanlah shalawat dan salam yang besar kepada Muhammad hamba dan utusan Allah, dan kepada para keluarga serta shahabat beliau yang telah berpegang teguh atas sunnah-sunnah beliau, mereka berpegang teguh dengan tali ikatannya dan shalawat serta salam semoga tercurah kepada seluruh orang yang mengikuti jejak mereka sampai hari kiamat…amma ba’du:
Wahai sekalian manusia, takutlah kepada Allah Ta’ala, ingatlah pengawasanNya, agungkanlah segala perintahNya, dan janganlah bermaksiat kepadaNya, janganlah lalai dan berpaling dariNya, sebab di hadapan kalian adalah alam kubur maka waspadalah terhadap tekanan liang kubur dan kegentingan yang terdapat did alamnya, dan terdapat keadaan yang justru lebih dahsyat dari liang kubur. Bayi-bayi menjadi beruban karena kedahsyatan hari tersebut.
قال الله تعالى: يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمْۚ اِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيْمٌ يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّآ اَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكٰرٰى وَمَا هُمْ بِسُكٰرٰى وَلٰكِنَّ عَذَابَ اللّٰهِ شَدِيْدٌ
Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya keguncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat keguncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat keras. [Al-Hajj/22: 1-2].
Ketahuilah bahwa setelah alam kubur teradapat alam yang lebih dahsyat, alam yang abstrak, kedatangannya pasti, siksa yang terdapat padanya menakutkan, jalan-jalan yang dilalui penuh dengan kegelapan, orang yang menjadi penghuninya akan kekal padanya, apinya menyala untuk selamanya dan suaranya mengelegak, penghuninya akan memakan buah zaqqum dan meminum dari timah yang mendidih:
قال الله تعالى: يُصْهَرُ بِهٖ مَا فِيْ بُطُوْنِهِمْ وَالْجُلُوْدُ ۗوَلَهُمْ مَّقَامِعُ مِنْ حَدِيْدٍٍ كُلَّمَآ اَرَادُوْٓا اَنْ يَّخْرُجُوْا مِنْهَا مِنْ غَمٍّ اُعِيْدُوْا فِيْهَا وَذُوْقُوْا عَذَابَ الْحَرِيْقِ
Dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka.). Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi. Setiap kali mereka hendak keluar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya. (Kepada mereka dikatakan): “Rasailah azab yang membakar ini”. [Al-Hajj/22: 20-22].
Malaikat Zabaniyah menghancurkan mereka, neraka hawiyah menghimpun mereka, mereka mendapat kebinasaan dan berteriak padanya, apinya membakar mereka, angan-angan mereka pudar dan merek binasa dan tidak bisa terbebas dari siksanya, bagaimanan mereka bisa keluar, sementara di hadapan mereka terdapat para malaikat yang keras dan sadis serta menjalankan apa yang diperintahkan oleh Allah keapada mereka:
قال الله تعالى: عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
“…penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”. [Al-Tahrim/66: 6].
Kaki-kaki mereka terbelenggu pada kening-kening mereka sendiri, wajah-wajah mereka menghitam karena kehinaan kemaksiatan.
قال الله تعالى: يَوْمَ يُسْحَبُوْنَ فِى النَّارِ عَلٰى وُجُوْهِهِمْۗ ذُوْقُوْا مَسَّ سَقَرَ
(Ingatlah) pada hari mereka diseret ke neraka atas muka mereka. (Dikatakan kepada mereka): “Rasakanlah sentuhan api neraka“. [Al-Qomar/54: 48].
Mereka saling bercerita dari sisi sudut-sudut dan lembah-lembah, mereka berkata kepada sebagian yang lain tentang siksa yang mereka rasakan. Dengarkanlah bagiamana Allah menceritakan penderitaan mereka di hari kiamat, sebagaimana disebutkan di dalam firmanNya:
قال الله تعالى: وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَنْ نُّؤْمِنَ بِهٰذَا الْقُرْاٰنِ وَلَا بِالَّذِيْ بَيْنَ يَدَيْهِۗ وَلَوْ تَرٰىٓ اِذِ الظّٰلِمُوْنَ مَوْقُوْفُوْنَ عِنْدَ رَبِّهِمْۖ يَرْجِعُ بَعْضُهُمْ اِلٰى بَعْضِ ِۨالْقَوْلَۚ يَقُوْلُ الَّذِيْنَ اسْتُضْعِفُوْا لِلَّذِيْنَ اسْتَكْبَرُوْا لَوْلَآ اَنْتُمْ لَكُنَّا مُؤْمِنِيْنَ قَالَ الَّذِيْنَ اسْتَكْبَرُوْا لِلَّذِيْنَ اسْتُضْعِفُوْٓا اَنَحْنُ صَدَدْنٰكُمْ عَنِ الْهُدٰى بَعْدَ اِذْ جَاۤءَكُمْ بَلْ كُنْتُمْ مُّجْرِمِيْنَ وَقَالَ الَّذِيْنَ اسْتُضْعِفُوْا لِلَّذِيْنَ اسْتَكْبَرُوْا بَلْ مَكْرُ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ اِذْ تَأْمُرُوْنَنَآ اَنْ نَّكْفُرَ بِاللّٰهِ وَنَجْعَلَ لَهٗٓ اَنْدَادًا ۗوَاَسَرُّوا النَّدَامَةَ لَمَّا رَاَوُا الْعَذَابَۗ وَجَعَلْنَا الْاَغْلٰلَ فِيْٓ اَعْنَاقِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْاۗ هَلْ يُجْزَوْنَ اِلَّا مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
Dan orang-orang kafir berkata: “Kami sekali-kali tidak akan beriman kepada Al Qur’an ini dan tidak (pula) kepada Kitab yang sebelumnya”. Dan (alangkah hebatnya) kalau kamu lihat ketika orang-orang yang lalim itu dihadapkan kepada Tuhannya, sebahagian dari mereka menghadapkan perkataan kepada sebagian yang lain; orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri: “Kalau tidaklah karena kamu tentulah kami menjadi orang-orang yang beriman“. Orang-orang yang menyombongkan diri berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah: “Kamikah yang telah menghalangi kamu dari petunjuk sesudah petunjuk itu datang kepadamu? (Tidak), sebenarnya kamu sendirilah orang-orang yang berdosa”. Dan orangorang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri: “(Tidak) sebenarnya tipu daya (mu) di waktu malam dan siang (yang menghalangi kami), ketika kamu menyeru kami supaya kami kafir kepada Allah dan menjadikan sekutu-sekutu bagiNya”. Kedua belah pihak menyatakan penyesalan tatkala mereka melihat azab. Dan Kami pasang belenggu di leher orang-orang yang kafir. Mereka tidak dibalas melainkan dengan apa yang telah mereka kerjakan.”. [Saba/34: 31-33].
Mereka berteriak : Wahai Malik, rantai besi ini telah membebani kami, Wahai Malik, daging-daging kami telah terkelupas, Wahai Malik hati-hati kami telah tercabik-cabik, wahai malaikat Malik tidak ada lebih baik bagiku daripada hidup , wahai Malik keluarkan kami dan kami berjanji tidak akan kembali lagi kepada perbuatan maksiat kami. Lalu setelah beberapa masa mereka dijawab:
قال الله تعالى: قَالَ اخْسَـُٔوْا فِيْهَا وَلَا تُكَلِّمُوْنِ اِنَّهٗ كَانَ فَرِيْقٌ مِّنْ عِبَادِيْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اٰمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَاَنْتَ خَيْرُ الرّٰحِمِيْنَ
Allah berfirman: “Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku. Sesungguhnya, ada segolongan dari hamba-hamba-Ku berdoa (di dunia): ‘Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling Baik.’ [Al-Mu’minun/23: 108-109].
قال الله تعالى: وَنَادَوْا يٰمٰلِكُ لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَۗ قَالَ اِنَّكُمْ مَّاكِثُوْنَ لَقَدْ جِئْنٰكُمْ بِالْحَقِّ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَكُمْ لِلْحَقِّ كٰرِهُوْنَ اَمْ اَبْرَمُوْٓا اَمْرًا فَاِنَّا مُبْرِمُوْنَۚ اَمْ يَحْسَبُوْنَ اَنَّا لَا نَسْمَعُ سِرَّهُمْ وَنَجْوٰىهُمْ ۗ بَلٰى وَرُسُلُنَا لَدَيْهِمْ يَكْتُبُوْنَ
Mereka berseru: “Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja”. Dia menjawab: “Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini) Sesungguhnya Kami benar-benar telah membawa kebenaran kepada kamu tetapi kebanyakan di antara kamu benci pada kebenaran itu. Bahkan mereka telah menetapkan satu tipu daya (jahat), maka sesungguhnya Kami akan membalas tipu daya mereka. Apakah mereka mengira, bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka? Sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan-utusan (malaikat-malaikat) Kami selalu mencatat di sisi mereka. [Al-Zukhruf/43: 77-80].
Semoga Allah memberikan keberkahannya bagiku dan bagi kalian semua di dalam Al-Qur’an yang mulia, dan Allah memberikan manfaat bagiku dan bagi kalian dengan ayat-ayat Allah Yang Maha Bijaksana yang tertera di dalamnya. Hanya inilah yang bisa aku katakan dan aku memohon ampunan bagi diriku dan bagi kalian serta seluruh kaum muslimin kepada Allah yang Maha Mulia dari segala dosa. Mohonlah ampun kepadaNya dan bertaubatlah kepada Allah, sebab Dia adalah Zat Yang Pengampun lagi Maha Penyayang.
Wahai sekalian manusia! Takutlah kepada Allah, dan berfikirlah tentang kemaslahatan duniamu dan akheratmu, berfikirlah tentnag kehidupan dan kematianmu, tentang persiapan mengadapai hari ini dan masa depan, berfikirlah tentang kehidupan dunia ini, tentang mereka yang telah tiada dan orang-orang yang akan datang, sesungguhnya dalam berfikir tentang mereka terdapat pelajaran yang besar bagi orang yang ingin mengambil pelajaran.
Mereka telah membangun dunia ini dengan berbagai fasilitas, mereka menguasai harta dan anak keturuanan yang lebih banyak dari kita, bahkan mereka lebih kuat dan lebih maju pembangunannya dari kita, lalu hari-hari berlalu dan merekapun tiada, dan menjadi bagian dari sejarah, sesungghnya kejadian kalian akan sama seperti mereka, akan berjalan seperti perjalanan hidup mereka, kalian akan meninggalkan istana-istana megah yang telah kalian bangun menuju alam kubur, kalian akan hidup menyendiri setelah puas berkumpul dengan keluarga dalam kegembiraan yang tinggi, kalian hanya akan ditemani oleh amal sendiri, jika amalan kalian baik maka kalian akan diberikan balasan dengan kebaikan namun jika amalan kalian buruk maka balasannyapun juga akan buruk sampai hari kebangkitan, pada saat itulah sangkakala ditiup dan setiap makluk akan bangkit dari kuburnya masing-masing guna menghadap Allah Tuhan semesta alam, tanpa memakai alas kaki, bertelanjang dan tidak dikhitan.
Nabi shallallahu alaihi wa sallam menyebutkan keadaan ini di hadapan Aisyah radhillahu anha maka Aisyah berkata : Wahai Rasulullah, laki-laki dan wanita akan saling melihat satu sama lainnya. Maka Nabi shallallahu alaihi wa sallam manjawab : Wahai Aisyah perkaranya lebih besar dari keinginan setiap mereka untuk saling melihat”.
Inilah yang dapat aku sampaikan, dan curahkanlah shalawat dan salam kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam sebagai bentuk ketaatan terhadap perintah Allah…
[Disalin dari في التحذير من هول يوم القيامة Penulis Muhammad bin Abdullah bin Mu’aidzir, Penerjemah : Muzaffar Sahidu. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad. Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah. IslamHouse.com 2011 – 1432]
Artikel asli: https://almanhaj.or.id/79269-peringatan-terhadap-huru-hara-hari-kiamat.html